cerpen raka & jehan


Raka & jehan
            Disini aku dan kak raka sedang memandang bintang-bintang,sudah menjadi kebiasaan kami memandang bintang setiap malam minggu “je,apakah nanti kita akan bisa melakukan hal seperti ini lagi?”tanya kak raka padaku,aku menatap kak raka bingung “kenapa kak raka bertanya seperti itu,seakan-akan aku dan kak raka akan berpisah?”tanyaku balik,kak raka tersenyum dan membawaku kepelukannya nyaman sekali “kamu harus berjanji yah,jika suatu saat nanti aku pergi,kamu akan terus menungguku kembali”perkataan kak raka benar-benar membuatku bingung “aku tidak mengerti apa yang kak raka bicarakan”ucapku mengerutkan keningku “sudah jangan dipikirkan” aku tidak menyangka hubunganku dengan kak raka sudah berjalan selama dua tahun,aku bahagia bisa menjadi kekasih kak raka “ya sudah,kita pulang yuk”aku dan kak rakapun pergi meninggalkan tempat tersebut,setelah sampai “aku pulang dulu yah,cup”ucap kak raka sambil mencium keningku,pipiku memanas dan ku yakini pasti merah,aku langsung memasuki rumah dengan senyum diwajahku “assalamualaikum mah”ucapku “waalaikumsalam”jawab mamah akupun pergi kekamar dan langsung tertidur.
            Keesokan harinya aku terbangun dengan senyum diwajahku,aku bersiap-siap sekolah,setelah selesai aku menuruni tangga dan ku lihat dimeja makan ada kak raka sedang ngobrol dengan mamah “selamat pagi mah,kak raka”ucapku pada mereka sambil duduk disamping kak raka “cepat banget jemputnya kak”ucapku pada kak raka,kak raka tersenyum oh tuhan manis banget “bukan aku yang terlalu cepat je,tapi kamu yang kesiangan” akupun langsung melihat jam “whatttt..ayok kak cepat berangkat nanti telat”teriakku sambil menarik tangan kak raka “tapi kamu belum sarapan je” aku tersenyum dan menatap kak raka “nanti bisa di sekolah kak” akupun langsung memasuki mobil kak raka,diperjalanan kak raka sering sekali membuat ketawa,jika sedang bersamaku sifat dingin kak raka seakan lenyap “kak ko berhenti?”tanyaku pada kak raka,kak raka tersenyum dan mengacak rambutku “sudah sampai je” benar saja,aku bahkan tidak menyadari bahwa sekarang aku sedang berada diparkiran sekolah “jangan lupa sarapan yah” ucap kak raka sambil mencubit pipiku “aw sakit kak” tanpa menghiraukanku kak raka menarik tanganku,dasar pacar nyebelin “udah sana masuk,bibirnya jangan di majuin gitu dong,makin gemesin tahu” bless kak raka membuat pipiku merah “hahaha udah sana masuk,pipinya udah merah tuh” karena malu aku langsung memasuki kelas dan duduk di kursiku “kak raka so sweet banget sih je”ucap teman sebangkuku serin aku tersenyum menanggapinya “btw ya je,kak rakakan kelas XII dan kamu kelas XI,kalian bakal beda sekolah dong” aku juga baru kepikiran benar kata serin berarti aku dan kak raka akan jauh dong “entah lah,aku belum kepikiran sampai sana rin” pak asep datang memasuki kelas sehingga membuatku dan serin menghentikan percakapan tersebut.Aku masih memikirkan perkataan serin aku benar-benar tidak sanggup jika nanti kak raka mempunyai penggantiku di universitasnya nanti “jehan..” “JEHANNN” akupun kaget mendengar suara pak asep“eh iya pak ada apa?”tanyaku bingung,bodoh kenapa aku bisa melamun “kenapa kamu melamun?”tanya pak asep padaku,lihat sekarang aku jadi pusat perhatian teman sekelasku malu?tentu “saya tidak melamun pak”jawabku bohong,jika aku jujur bisa-bisa aku jadi bahan tertawaan teman-temanku “jika kamu tidak melamun,coba jawab pertanyaan saya,sebutkan empat kewajiban negara terhadap warga negara?tidak boleh melihat buku” aku tersenyum “beberapa kewajiban negara terhadap warga negara 1.negara berkewajiban untuk menjamin system hukum yang adil 2.negara berkewajiban untuk menjamin hak asasi warga negara 3.negara berkewajiban untuk menjamin kemerdekaan beragama dan beribadah 4.negara berkewajiban untuk mengembangkan system pendidikan nasional untuk rakyat 5.negara berkewajiban untuk” “sudah 4 saja,ya sudah kita lanjut anak-anak” ucapanku dipotong pak asep sabar je,sabar. 9 jam pelajaran sudahku lewati dan sekarang waktu pulang sekolah,aku pulang tidak bareng kak raka,karena kak raka harus mengikuti bimbel “jehan”aku mencari asal suara tersebut dan ternyata serin “ada apa rin?” serin malah tengak-tengok dasar aneh “btw kak raka mana?” oh nyariin kak raka ternyata “kak raka lagi bimbel”jawabku “je,temenin aku ke toko buku yuk,aku mau beli novel nih”tanpa meminta jawabanku serin menarikku keparkiran “tunggu disini aku mau ambil mobil dulu,jangan kemana-mana” mimpi apa punya teman kaya serin “TIN…” Sabar je,sabar “ayo naik,malah ngusap dada” akupun manaiki mobil serin,tak lama kemudia kita telah sampai di toko buku “ayo je” aku keluar dan mengikuti serin,aku melihat buku novel berjudul bintang saat aku ingin mengambilnya ada seseorang yang mengambilnya terlebih dahulu “maaf,novel itu akan aku beli”ucapku seseorang itu menatapku “hmzt ya udah nih”aku tersenyum menerima novel tersebut “makasih yah” dan kulihat diapun tersenyum “aku naufal,kamu?” aku menatap naufal “aku jehan,ya sudah aku pergi dulu yah” aku pergi meninggal naufal dan mencari serin “woy jehan”panggil seseorang dan ku yakini pasti serin,aku berlari mendekatinya “beli novel apa je?” aku melihat novel yang ku bawa “bintang”jawabku tersenyum,selesai dari toko buku serin mengantarkan ku pulang “makasih rin” serin hanya mengangguk dan menjalankan mobilnya “jehan,kenapa kamu masih berdiri disana?”aku melihat mamah sedang memperhatikanku dan aku mulai berjalan kearah mamah “assalamualaikum” ucapku sambil mencium tangan mamah “waalaikumsalam,jangan lupa makan” “siap mah” ucapku meninggalkan mamah,aku pergi kekamar dan mengganti pakaianku menjadi pakaian santai.
Aku melihat novel yang tadi ku beli,karena penasaran aku membacanya “dreettttt…dreetttt…dreeetttttt” aku melihat handphoneku berbunyi dan ternyata kak raka “hallo kak”
“……..”
“iya kak”
“……”
“bye”
“tok…tok…tok”  dengan wajah kusut ku buka pintu kamar “hi jehan” “kak raka” ucapku sambil memeluknya “katanya tadi kakak sibuk,dasar bohong” kak raka tersenyum dan mengacak rambutku “kan biar kejutan hehehe” betapa bersyukurnya aku memiliki kekasih seperti dia “ya udah ayok masuk” aku menarik tangan kak raka untuk memasuki kamarku,mamah tidak marah,karena mamah percaya pada kami,bahwa kami tidak akan melakukan macam-macam “kak raka,kakak lanjutin study dimana?”tanyaku sambil menyenderkan kepalaku didada bidangnya “aku pengen ngelanjutin ke amerika je”jawab kak raka lirik,bukan jawaban yang aku inginkan air mataku jatuh “ke..napa..ke.ameri..ka?”tanya terbata-bata,kak raka menatapku “lihat mata aku je,sejauh apapun aku pergi hati ini akan selalu disini,jangan nangis karena setetes air mata yang jatuh dari kamu adalah darahku yang tumpah” aku memeluk kak raka “tapi,kak aku tidak percaya yang namanya LDR’an 80 % orang yang melakukan LDR’an itu putus ditengah jalan” kak raka melepaskan pelukanku dan menghapus air mataku “percaya sama aku je,aku akan jaga hati aku untuk kamu,disana aku hanya 4 tahun” aku berdiri dan menatap kak raka “kak raka bilang hanya,4 tahun kak,tinggal menghitung hari kakak UNBK dan berarti kak raka akan tinggalin aku”teriakku marah,kak raka mencoba memelukku dan akhirnya aku jatuh kepelukan kak raka,aku menangis dipelukan kak raka,katakan saja aku cengeng “dengerin aku je,kamu sudah berjanjikan akan menungguku,aku mohon tersenyumlah kembalikan bintang dilangit je,jika kamu merindukan aku lihat bintang,begitupun aku jika aku merindukan kamu,aku akan lihat bintang,karena bintang dihati aku itu adalah kamu,ucapanku bukan gombalan semata je,tapi tulus dari hati aku,cinta itu harus dilandasi kepercayaam bukan?” aku mengangguk,sekarang aku jadi semakin kagum pada bintang “terimakasih kak”ucapku kak raka mengerutkan keningnya “terimakasih atas segalanya” kak raka tersenyum “ya udah,sekarang kamu tidur,good night dear..CUP”ucap kak raka sambil mencium keningku dan langsung keluar dari kamarku.
            Semakin hari kak raka semakin sibuk,dia tidak mempunyai waktu sedikitpun denganku “woy je” aku melihat serin tengah duduk disampingku “ada apa?”tanyaku,dia malah cengengesan “cie yang lagi gegana” disaat seperti ini masih sempat sekali menggodaku dasar serin “gak lucu ah”ucapku judes yang dibuat-buat “btw,pulang sekolah mau ikut aku gak je?” dari pada aku bête dirumah mending ikut serin aja deh “kemana?”tanyaku penasaran “itu loh toko pernak-pernik yang didalamnya bintang semua” “dimana sih?aku benar-benar gak tahu” serin hanya memutarkan bola matanya dengan malas “dasar kurang update”  aku hanya menggaruk tengkuk ku “masuk kelas yuk”ucap serin menarik lenganku dasar kebiasaan.
            Aku sekarang ada dibandara soekarno,iya sekarang adalah hari dimana kak raka pergi ke amerika “je,jaga hati,jaga kesehatan,dan jaga diri kamu yah”pesan kak raka,aku tersenyum dan memberikan buku harian yang bergambar bintang ke kak raka “iya kak,nih buat kakak,aku pengen kakak tulis semua kegiatan kakak selama disana” kak raka menatapku sambil tersenyum “beli dimana?”tanya kak raka “aku beli ditoko pernak-pernik bintang kak bareng serin”jawabku,kak raka membawaku kepelukannya aku pasti akan merindukan pelukan ini “ya udah aku pergi yah,mah,pah raka pergi yah”ucap kak raka pergi meninggalkan kami.
Setelah kepergian kak raka ke amerika aku merasa sepi,aku selalu menatap bintang sendirian tanpa hadirnya kak raka,kak raka pasti sedang sibuk kuliah disana,aku tidak tega harus menelponnya “dreetttt….dretttt…dreeeettt” handphoneku berbunyi kuharap kak raka,namun salah perkiraanku yang menelponku adalah serin.
“hallo rin”
“…..”
“aku ada ditaman dekat rumah”
“….”
“ya sudah kesini aja,bye”
Iya serin akan menemani ku disini,aku sedang tiduran ditaman sambil memandang bintang “woy” ucap seseorang “apa?”tanyaku “kok gak kaget?”tanya serin dengan muka polos “udah tahu serin,serin mengikutiku memandang bintang “je,kenapa sih kamu suka banget sama bintang?” “bintang itu indah,dia menghiasi langit yang gelap,aku sangat ingin menjadi bintang menghiasi hari-hari orang terdekatku membawa keindahan dihidup orang lain,dan karena bintang rinduku sama kak raka sedikit terobati” aku menjawab pertanyaan serin dengan sebuah senyuman.
 Empat tahu sudah berlalu,seharusnya kak raka sudah pulang dan sekarang aku sedang menunggu ibu kak raka disebuah café tanpa alasan yang jelas dia memintaku untuk mengobrol dengannya “maaf telat je”ucap ibu kak raka “iya gapapa tan” aku deg-degan banget wajar ibu kak raka sangat serius,aku takut terjadi apa-apa dengan kak raka “gini je,raka sebenarnya sudah dijodohkan” clek air mataku jatuh tanpa di minta “dia sudah dijodohkan dair dulu,dan sekarang dia sudah tunangan dan malam minggu ini raka akan segera menikah,tante hanya ingin kamu datang,ini undangannya,tante permisi”setelah mengatakan itu ibu kak raka pergi begitu saja,aku benar-benar tidak menyangka penantianku selama 4 tahun sia-sia,tapi aku harus datang dipernikahan kak raka agar kak raka tahu bahwa aku juga bisa hidup tanpanya,walaupun move on dari kak raka itu sangat mustahil.
Disini aku sedang duduk menatap cermin,aku harus kuat “tok…tok..tok”ketuk seseorang aku yakin pasti mamah “apa mah?”tanyaku pada mamah “kamu sudah siap?” aku mengangguk “kamu sabar ya nak,pasti kamu akan mendapatkan yang terbaik dari raka” aku tersenyum untuk menutupi kesedihanku,aku berangkat ke pernikahan kak raka dengan mamah,aku tidak sanggup jika datang sendiri,setelah sampai dirumah kak raka aku melihat kak raka yang sedang tersenyum,aku sangat merindukan senyumnya itu,aku dan ibu menghampiri kak raka “kak raka”panggilku kak raka melihatku dan tersenyum “jehan,kamu udah dateng”ucap seseorang dibelakang kak raka dan ternyata serin,tuhan aku belum siap menerima jika orang yang akan menikah dengan kak raka adalah serin,serin memelukku “selamat yah,yang sebentar lagi mau nikah sama sepupu aku yang dingin ini”ucap serin,aku bingung,tiba-tiba kak raka jongkok “will you merry me?”aku benar-benar dibuat bingung “jehan apakah kamu mau menjadi pendampingku untuk selamanya?” jadi ibu kak raka dan mamah bersekongkol mengerjaiku “gimana?”tanya kak raka kembali aku mengangguk dan kak raka langsung membawaku kepelukannya “maafkan aku,aku yang merencenakan ini”ucap kak raka,akupun memukul dadanya “aw sakit” akupun cemberut dan pergi ke taman rumah kak raka “maafkan aku yang membuat air mata kamu terbuang sia-sia”ucap kak raka sambil memelukku dari belakang “lihat deh,bintang diatas sana,dia itu sama seperti kamu cantik dan menghiasi hatiku”akupun melepaskan pelukan kak raka “gombal”ucapku.Aku senang dan bahagia,terimakasih tuhan kau memberikan lelaki seperti kak raka dalam hidupku.
Aku Ida jubaedah  lahir pada 05 januari 2001 di karawang.Sekarang umurku 16 tahun,aku mengikuti eskul Karate BKC dan English club.Hobi membaca cita-cita ingin menjadi CEO wanita muda/direktur,sekolah di SMAN 1 PEDES.
Aku bisa di hubungi melalui medsos:
Facebook: ida j
                                                         Twitter:@idajubaedah05
                                                         Instagram:@idajubaedah05

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biodata Duo Ega sifa

Jejitwins

Muser Terkenal