Cerpen-Sorry

                                                     SORRY
Malam sudah sangat larut,namun desi masih senantiasa menunggu liza di café harapan tepatnya dekat sekolahnya itu,Gemericik air hujan mulai turun,sesekali desi mengecek handphonenya di café sudah sangat sepi jam sudah menunjukan pukul 23 yang tandanya café ini akan akan segera ditutup.Desi mulai merasa gelisah dia khawatir dengan sahabatnya itu,tiba-tiba pelayan menghampiri desi “maaf dek,café ini mau di tutup” desi berdiri dan meninggalkan café tanpa mengucapkan sepatah kata pun,karena pikiran desi dipenuhi oleh liza,Jalanan sangat sepi hanya ada satu atau dua kendaraan yang lewat,tiba-tiba ada segerombolan laki-laki menghampiri desi “hi cantik” ucap salah satu segerombolan laki-laki tersebut.Desi hanya diam dia pura-pura tidak peduli,kemudian salah satu segerombolan laki-laki tersebut mencolek dagu desi “apaapaan sih”ucap desi yang sudah merasa tidak nyaman.Desi mencoba menjauhi segerombolan laki-laki itu,namun segerombolan laki-laki tersebut memegang tangan desi “tolong”teriak desi yang sudah sangat ketakutan,tiba-tiba ada seseorang yang datang memukuli segerombolan laki-laki tersebut “kamu gak apa-apakan?”Tanya seseorang itu,desi mencoba memberanikan diri menatap seseorang itu dan langsung mengucapkan terimakasih,mereka berkenalan dan nama seorang itu adalah marco,karena tidak ada taxi yang lewat marco mangantarkan desi.
Keesokan harinya tepatnya disekolah desi menunggu liza yang sedari tadi belum datang,desi mengingat kejadian kemarin malam tentang liza yang tidak menemuinya di café.Desi khawatir “dor” “eh kucing naik pohon dimakan tikus terus dikubur kangguru di sawah deket irigasi ada ular terus mati” kaget desi sambil mengelus dadanya “hahahahahaha” desi mencari asal suara itu “ya ampun liza bikin gua kaget tahu gak sih loe”teriak desi ke liza “Maaf des,habisnya loe ngelamun,ngelamunin apa sih?”tanya liza “gua itu ngelamunin loe za,gua khawatir sama loe,kenapa kemarin malam loe gak datang?”liza langsung diam detik kemudian liza mancoba mengalihkan pembicaraan,desi tahu ada yang tidak beres dengan sahabatnya itu,namun untuk sekarang ini desi lebih memilih untuk diam.
Hari demi hari sudah terlewatkan desi samakin dekat dengan marco dan liza menjadi seorang yang pendiam dan tertutup. “za,kalo loe punya masalah loe bisa cerita sama gua,loe anggap gua sahabat kan?”tanya desi yang sudah tidak tahan dengan sikap liza yang tiba-tiba berubah. “ada saatnya loe gak tahu apa-apa tentang gua des”setelah menjawab pertanyaan desi,liza pergi begitu saja.Desi hanya mampu menatap kepergian liza,walaupun desi tidak mengetahui masalah liza,desi mencoba mengerti. Pukul 16:00 desi ada acara dengan marco dan sekarang pukul 15 berarti 5 menit lagi desi harus ada di café harapan,namun tidak ada taxi kosong yang lewat untungnya jarak café harapan hanya 5 km desi berlari dan terus berlari keringat desi mulai bercucuran,ketika desi sudah sampai didepan café desi melihat marco sedang mengelap sisa makanan di bibir perempuan .Desi memegang dadanya air matanya tak lagi desi bendung,desi mendekati marco dengan perlahan “marco”panggil desi dengan suara seraknya,marco dan perempuan yang bersama marco menengok kearah desi,desi kaget setelah mengetahui bahwa orang yang bersama marco adalah liza sahabatnya,desi tidak tahu apa yang dia rasakan sekarang yang jelas detak jantung desi seakan berhenti,desi berlari meninggalkan mereka berdua tanpa desi sadari ada mobil yang sedang melaju kencang di depan nya “BRAKKKK” “ARRGGHH” “DESIII” desi terpental jauh darah segar keluar dari kapala,hidung dan mulut desi.Desi masih setengah sadar dia masih bisa mendengar tangisan dan teriakan liza dan marco “desi bangun des hiks..” “desi bangun” orang-orang mulai ramai dan marco langsung membawa desi ke mobil menuju rumah sakit baju marco penuh dengan darah desi sedangkan liza masih menangis,setibanya di rumah sakit liza berteriak mamanggil dokter dan suster dan desi langsung dibawa suster-suster masuk keruang UGD,marco mencoba menenangkan liza,namun sia-sia liza sangat khawatir dengan sahabatnya itu,tiba-tiba darah segar keluar dari hidung liza marco yang melihatnya panik “za hidung loe berdarah”kata marco,liza yang sadar darah keluar dari hidungnya langsung mengusapnya “co,gua ke toilet dulu”kata liza meninggalkan marco,marco yang panikpun mangikuti liza dan detik kemuadian liza pingsan,marco langsung berteriak memanggil dokter.Marco menunggu liza yang sedang ditanganni dokter detik kemudian pintu terbuka marco berdiri dan menanyakan keadaan liza “gimana keadaan liza dok?”tanya marco “keadaan liza sangat parah dia harus banyak istirahat dan tidak boleh banyak pikiran,jika dia kecapean penyakitnya akan semakin parah”jelas dokter, “emangnya liza punya penyakit apa dok?”tanya marco saat mendengat kata penyakit dari sang dokter. “liza mengidap penyakit kanker stadium akhir” setelah mengatakan itu dokter pergi meninggalkan marco,air mata marco tidak bisa ditahan.Marco memasuki ruangan liza,disana liza terbaring tidak sadarkan diri sakit rasanya melihat kekasihnya lemah tidak berdaya,marco menghampiri liza dan duduk disamping liza “kenapa loe gak bilang sama gua za,kalo punya penyakit separah ini” tanpa marco sadari liza sudah membuka mata dan meneteskan air matanya “maaf co”marco yang mendengar suara liza langsung menatap liza “co boleh gak gua minta sesuatu sama loe?”tanya liza marco hanya mengangguk “jangan kasih tahu desi kalo gua sakit co,gua gak mau buat dia khawatir,please jangan kasih tahu desi” marco memegang tangan liza dan menciumnya “iya gua akan gak akan bilang sama desi,asalkan loe berusaha untuk sembuh yah” liza menggeleng “impossible co,penyakit gua udah stadium akhir,mustahil untuk gua sembuh” air mata liza mulai menetes,marco langsung membawa liza kepelukannya “gak ada yang mustahil didunia ini za” “co gua mau keruangan desi”kata liza,marco langsung melepaskan pelukannya kemudian menatap liza “loe harus istirahat za” “ya ampun co,gua lupa buat hubungi orang tua desi”teriak liza tiba-tiba repleks marco menutup telinganya “ya udah biar gua yang hubungi mimpi apa gua bisa jatuh cinta sama cewek kaya loe za”kata marco sambil mengelus dadanya liza yang mendengarnya hanya cengengesan “nih nomer orang tuanya desi” marco langsung menelpon orangtua desi,setelah menelpon orang tua desi,marco disuruh liza untuk menemani desi “CLEK” marco memasuki ruangan desi,terlihat desi sedang melamun dan meneteskan air matanya “desi”panggil marco desi yang melihat marco langsung menghapus air matanya “ngapain loe kesini?” tanya desi ketus marco hanya tersenyum menanggapi sikap desi,desi langsung membuang muka desi tidak kuat melihat senyum marco yang membuat jantungnya lari marathon “kenapa loe lari dan menangis setelah melihat gua sama liza?”pertanyaan marco mengingatkan desi dengan kejadian sore itu desi merasakan sakit saat mengingatnya dan tanpa desi sadari air matanya menetes “kenapa loe nangis?”tanya marco lagi,desi tersenyum dan detik kemudian dia menjawab “loe mau tahukan kenapa gua lari melihat loe sama liza,jawabannya simple kok gua cemburu lihat loe sama liza hahahaha gua kaya cewek murahan bukan ngomong kaya gini sama loe dan yang bikin gua nangis adalah cewek yang bersama loe itu sahabat baik gua yang sekarang jadi pendiam dan tertutup,dan sekarang apakah boleh gua benci sahabat gua sendiri,lihat disaat gua terbaring seperti ini dia gak ada” air mata desi sudah keluar “sebenarnya gua ngajak ketemuan sama loe itu mau kenalin pacar gua ke loe dan sumpah gua gak tahu bahwa pacar gua itu adalah sahabat loe,sorry udah nyakitin hati loe” sakit rasanya mendengar perkataan seperti itu keluar  langsung dari mulut orang yang disayang,desi tersenyum “loe tahu gak co,gua rela lari dari sekolah ke café hanya tidak ingin loe menunggu gua,gua pengen loe pergi dan jangan temuin gua lagi” marco hanya diam tidak berkutip “gua bilang  PERGI YA PERGI” bentak desi,dengan terpaksa marco keluar meninggalkan desi.Tanpa mereka sadari diluar liza mendengar semua percakapan mereka,liza tidak menyangka sahabatnya itu menyukai kekasihnya.
Keluar dari ruangan desi marco pergi menuju kantin rumah sakit,dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut desi,dilain sisi liza manangis “apakah aku harus mengorbankan orang yang aku sayang untuk sahabatku tuhan?jika dengan mengorbankan orang yang aku sayang bisa membuat sahabatku bahagia aku rela tuhan,tapi aku mohon tuhan sebelum aku kembali kepadamu aku ingin melihat orang-orang yang kusayang bahagia” setelah mengucapkan itu liza merasakan pusing dan darah keluar dari hidungnya pandangannya mulai buram.
Marco berjalan menujut ruang rawat liza,setelah sampai marco melihat kedua orang tua liza menangis marco panik “apa yang terjadi om,tan?” tanya marco dengan nada khawatir “liza kritis co” dunia marco seakan runtuh air matanya tidak bisa lagi dia bendung,tak lama kemudian dokter keluar “gimana keadaan anak kami dok?”tanya ibu liza “anak ibu sudah sadar bu dan dia ingin bertemu dengan marco” marco yang mendengar namanya disebut dia langsung menatap kedua orang tua liza dan mereka hanya mengangguk.Marco tersenyum dan mendekati liza “gimana udah baikan?” liza tersenyum “co,gua pengen loe kasih rekaman ini ke desi yah,tapi nanti disaat gua udah gak ada” “za,loe ngomong apa sih?”tanya marco marah “co gua juga ingin loe jagain desi seperti jagain gua yah,sayangin desi seperti loe sayangin gua”liza mengucapkan seperti itu dengan tersenyum,senyum yang membuat marco sedih karena senyum yang liza tunjukan adalah senyum yang penuh dengan kesedihan itulah prediksi marco akan senyum liza saat ini “gua sayang loe za” marco membawa liza kepelukannya “gua juga sayang loe co” ucap liza sambil membalas pelukan marco,cukup lama mereka berpelukan dan kemudian liza melepaskan pelukannya “co,gua mau ngomong sama mamah dan papah” marco yang tahu maksud liza mengangguk dan keluar tak lama kemudian kedua orang tua liza masuk dan mendekati liza “lizaa” panggil ibu liza memeluk putri kesayangannya itu “mah,kasihan lizanya gak bisa napas” mendengar perkataan ayah liza ibu liza langsung melepaskan pelukannya. “liza sayang mamah dan papa” ucap liza memeluk kedua orang tuanya namun detik kemudian kedua orang tua liza tidak merasakan hembusan napas liza,ayah liza langsung melepaskan pelukannya “mah,liza gak sadar”ucap ayah liza dengan nada khawatir ibu liza juga ikut khawatir dan memanggil dokter marco yang mendengar kegaduhan didalampun langsung masuk kedalam dan dia mendekati liza dan mengecek urat nadi liza air matanya sudah keluar dari kelopak matanya jantungnya seakang berhenti.
Dipemakaman ibu liza tidak berhenti menangis sedangkan ayah liza hanya melamun putrinya yang ceria dan bawel kini pergi dan tak akan kembali lagi,dilain sisi desi keluar dari rumah sakit dia benar-benar marah pada sahabatnya liza yang tidak menjenguk dia sakalipun setelah sampai dirumah desi melihat marco sedang ada didepan rumahnya “gua mau ngomong sama loe des tentang liza” ucap marco “bawa dia masuk des” ucap ibu desi “iya mah” sampai di ruang tamu “ada apa?” tanya desi marco tidak membalas dan memberikan rekaman liza ke desi “gua pulang” marco pergi begitu saja,desi yang penasaran apa yang marco berikan dan ternyata rekaman karena penasaran desi membawa rekaman tersebut kekamarnya kemudian dia membuka rekaman tersebut.
Direkaman tersebut ada liza yang sedang terbaring diruang rawat dengan impusan ditangannya. “hi desi,pasti loe mau tanya kenapa gua pake baju kaya gini nanti juga loe tahu kok,gua cuma mau ngomong sama loe maafin gua yah,gua gak kasih tahu loe kalo gua itu punya pacar dan pacar gua itu adalah orang yang loe suka” desi tersenyum “maafin gua yah karena belum bisa jadi sahabat terbaik buat loe,mungkin saat loe nonton rekaman video ini gua udah gak ada,gua pengen loe jagain marco buat gua yah tanpa harus gua minta pasti loe akan jagain marco loe kan sayang sama dia,boleh gak gua minta permintaan sama loe des,gua pengen loe benci gua dan gua juga pengen loe bahagia sama marco, bye desi gua sayang loe me always love you my best friend” rekaman pun sudah berhenti desi menghubungi marco untuk segera kerumahnya dan tak lama kemudian marco sudah sampai dirumah desi.
“gua pengen apa yang tidak gua ketahui tentang liza co?”tanya desi marco pun menceritakan tentang liza dan penyakitnya desi menangis mendengar cerita dari marco “anterin gua kemakam liza co” marco menuruti apa kata desi.Sampai dipemakaman liza desi langsung menangis “kenapa za hiks…kenapa loe gak kasih tahu gua hiks…gua benci loe za… loe bersikap kaya gini membuat gua merasa bukan sahabat terbaik buat loe za hiks,..hiks sorry gua gak peka atas perubahaan sikap loe za hiks… gua sayang loe za…” marco membawa desi kepelukannya sedangkan desi hanya menangis “kalo loe menangis kaya gini liza akan sedih des” ucap marco sambil mengelus kepala desi “lihat co,gua itu bukan sahabat terbaik buat liza,gua bahkan gak tahu bahwa sahabat gua itu mengidap penyakit mematikan” marco mencoba menenangkan desi,setelah desi tenang marco mambaca desi pulang.
Nama:ida jubaedah
Facebook:ida jubaedah
Alamat:karawang
Ttl;karawang,05 january 2001
Instragram: @idajubaedah05
Twitter:@idajubaedah05

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biodata Duo Ega sifa

Jejitwins

Muser Terkenal